Petama kali kenal internet tu waktu jaman kuliah di Universitas Kristen Petra Surabaya. Kira-kira tahun 96-97an. Tapi waktu itu, saya taunya internet cuma buat ngirim email dan browsing, untuk nyari-nyari informasi. Tiap kali buka internet, yang saya tau cuma www.yahoo.com. Hari ini buat alamat email, besoknya udah lupa. LOL. Karena ga pernah dipake.
Seringkali kalau pas jam kuliah lagi kosong, saya cuma duduk-duduk ngobrol ma teman-teman yang laen sambil cuci mata. Di UK Petra tu terkenal dengan kolam jodohnya. Saya juga gak tau kenapa dibilang kolam jodoh, mungkin aja banyak yang ketemu jodoh waktu duduk-duduk di situ. Itu udah turun-temurun, sampe sekarang juga masih ada. Nah, pas duduk-duduk, kalo ada teman laen yang lewat, biasanya saya pasti tanya, “Mau kemana?”. Kalo mereka jawab, “Mau cek email.” Saya bingung, sambil ngomong ma teman yang laen, “Email dari sapa lagi yang mau dicek?” Soalnya teman-teman saya cuma di sekitar Surabaya aja, yang waktu itu sebagian besar gaptek. Hehe
Terus, pas mau lulus kuliah, saya mulai mikir untuk nyari-nyari kerjaan atau bisnis apa yang bisa dikerjakan nantinya. Ada satu teman saya yang mulai suka internetan di warnet. Dia bilang sama saya, di internet banyak informasi yang bisa didapat. Ada yang nyari barang ini, barang itu, dll. Kalo kita bisa nyarikan, bisa jadi duit tu. Saya Cuma bilang, “Trus, selama ini gimana? Udah ada hasilnya belum? Lu setiap hari internetan, buang-buang duit, tapi ga ada hasilnya. Ngapain?” Hehe, mungkin karena udah capek & ga ada hasilnya, akhirnya dia berhenti juga.
Abis gitu, saya udah ga pernah ngurusin internet lagi. Karena setelah lulus, kerja di perusahaan, semuanya ga pernah pake internet. Nah, sampe terakhir, pas saya kerja di satu perusahaan yang cukup besar di Surabaya. Managemen dan system yang dipake juga OK. Di situ saya mulai kenal internet lagi. Kali ini, saya kenal internet lebih mendalam, Dibanding waktu kuliah dulu.
Waktu pertama kali masuk kerja, saya ditanya sama bagian personalia, “Punya rek BCA ga? Untuk transfer gaji.” Saya jawab, “Punya. Saya catatkan ya.” Dia bilang, “Diemail aja.” Saya nyaut, “Diemail?” Saya bingung, soalnya waktu itu saya berdiri pas di samping mejanya. Waktu itu, saya juga belum tau gimana cara ngoperasiin internal email yang ada di perusahaan. Alamat email juga belum punya.
Karena di kantor dituntut harus punya email, dan hampir sebagian besar komunikasi via email. Mau ga mau, saya akhirnya bisa juga. Dan saya merasa, email cukup OK juga. Saat itu saya mulai sadar, kalo internet bisa membuat segalanya jadi lebih praktis. Saya mulai bermimpi, bahwa suatu saat nanti, saya akan punya sebuah bisnis online, bisnis di internet. Sebuah bisnis yang bisa saya kerjakan dimana saja, dan kapan saja saya mau, tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Karena saya tidak betah duduk seharian di kantor, saya pengen BEBAS menentukan kapan dan dimana saya bekerja.
Setiap ketemu teman, kalo pas cerita-cerita, saya selalu bilang, “Saya pengen punya bisnis online, bisnis yang bisa saya kerjakan dimana saja dan kapan saja saya mau.” Mereka selalu bingung, “Mana ada kerjaan yang seperti itu? Aneh-aneh aja lu.” Terus terang waktu itu saya juga belum tau, kerjaan apa yang bisa seperti itu. Dengan yakin saya bilang, “Pasti ada. Contohnya designer, dia bisa garap designnya dimana saja dan kapan aja dia mau. Nti kalo udah jadi, tinggal ngirim hasilnya lewat email. Nah, bisa kan?”
Tapi karena saya nggak bisa design, saya harus nyari yang laen. Saya mulai rajin browsing. Nyari-nyari peluang bisnis apa yang bisa saya kerjakan di internet.
Emang Tuhan tu luar biasa. Asal kita fokus dan konsisten, apa yang kita mau pasti bisa terwujud. Akhirnya saya ketemu dengan sebuah bisnis MLM online. Saya tertarik untuk bergabung dengan bisnis itu karena dijanjikan, setelah bergabung saya akan dapat pelajaran tentang internet marketing. Sebelumnya, saya ga pernah tertarik dengan MLM. Tapi saya juga nggak negatif dengan MLM. Gabung di bisnis itu, bukan MLMnya yang saya liat. Tapi pelajaran tentang internet marketingnya yang buat saya tertarik.
Dan ember (emang bener). Di bisnis itu, saya mendapat pelajaran yang benar-benar berharga. Saya mulai tau tentang jenis-jenis bisnis online, apa itu internet marketing dan banyak lagi hal lainnya. Saat itu mata saya mulai terbuka, bahwa kita bukan hanya bisa dapat duit dari internet. Tapi internet juga bisa jadi ASSET buat kita. Internet bisa jadi virtual money machine (mesin uang maya), sebuah mesin yang bisa menghasilkan uang buat kita, yang bekerja nonstop, 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Ga peduli, waktu kita tidur sekalipun, internet tetap menghasilkan uang buat kita. Asal kita tau bagaimana caranya.
Saturday, March 8, 2008
Internet Adalah Sebuah ASSET
Posted by
Fendi Heri Yanto
at
10:28 AM
0
comments
Labels: cari duit dari internet, internet marketing, peluang bisnis internet, penghasilan pasif dari interne
Thursday, December 20, 2007
Ide Dasar Bisnis MLM
Ide dasar dari bisnis MLM itu sebenarnya sangat sederhana.
Apakah Anda pernah menonton sebuah film yang menurut Anda sangat bagus atau mungkin Anda pernah makan di suatu tempat yang menurut Anda sangat enak, baik makanannya maupun suasananya kemudian Anda menceritakan tentang film atau makanan tersebut kepada keluarga, teman maupun rekan kerja Anda. Dan karena mendengar cerita Anda, mereka menjadi tertarik untuk menonton film itu atau mencoba untuk makan di tempat yang Anda ceritakan?
Apakah Anda pernah mengalami hal tersebut? Saya yakin Anda pasti sangat sering mengalaminya. Apakah Anda pernah menyadari bahwa dengan melakukan itu, secara tidak langsung Anda sudah mempromosikan film ataupun makanan tersebut? Tetapi apa yang Anda dapatkan? Apakah Anda mendapatkan penghargaan dari pembuat film atau penjual makanan tersebut?
Apakah Anda pernah mengkonsumsi sebuah produk vitamin atau makanan kesehatan dan Anda sangat merasakan manfaatnya, kemudian Anda menceritakannya kepada keluarga, teman, maupun rekan kerja Anda dan merekapun tertarik untuk mencobanya?
Sekali lagi, apakah Anda mendapatkan penghargaan dari perusahaan yang memproduksi vitamin atau makanan kesehatan tersebut karena Anda sudah mempromosikan produk mereka?
Sekarang coba Anda bayangkan! Bila untuk setiap satu orang yang menonton atau mencoba makanan maupun vitamin yang Anda ceritakan, Anda mendapat penghargaan sebesar Rp 5.000/ orang. Berapa banyak penghargaan yang sudah Anda terima sampai saat ini? Setiap hari Anda selalu bertemu dengan orang lain, saling bercerita tentang apapun. Tentang film yang Anda tonton, makanan yang Anda makan, vitamin yang Anda konsumsi, kosmetik yang Anda gunakan, baju yang Anda pakai, sepatu, sandal, ataupun tempat liburan favorit Anda.
Apakah Anda pernah menyadari berapa besar potensi penghasilan yang bisa Anda dapatkan hanya dengan bercerita?
Nah, di bila Anda bergabung dengan sebuah perusahaan MLM, kemudian Anda menggunakan produknya lalu menceritakan tentang produk tersebut ke siapapun yang Anda kenal, lalu merekapun tertarik dan ikut bergabung bersama Anda dan mereka juga menggunakan produknya, Anda akan memperoleh penghargaan yang biasa disebut bonus.
Berapa besar bonus yang bisa Anda peroleh?
Semua itu tergantung dari kinerja Anda. Tergantung bagaimana Anda mengembangkan jaringan Anda. Tujuan dari bisnis MLM adalah membentuk suatu jaringan pemakai produk.
Bila dari satu anggota yang berhasil Anda rekrut, Anda bisa memperoleh bonus Rp 20.000 saja/ bulan, bayangkan bila Anda memiliki 1000 orang, berapa bonus Anda? Bagaimana bila jaringan Anda berkembang dan Anda berhasil merekrut sampai dengan 10.000 orang?
Mungkin Anda berpikir, berapa lama Anda bisa merekrut 10.000 orang?
Bila Anda berpikir bahwa Anda bekerja sendiri, tentu saja itu membutuhkan waktu yang sangat lama. Dalam bisnis MLM, Anda bekerja dalam sebuah team. Anda dan seluruh anggota jaringan Anda adalah satu team.
Bila pada tahap awal Anda hanya memiliki 10 orang anggota dalam team Anda, itu berarti masing-masing orang harus merekrut 1.000 orang untuk menjadi 10.000 orang. Selanjutnya, bila Anda team Anda berkembang dan Anda memiliki 100 orang, itu berarti masing-masing hanya perlu merekrut 100 orang. Dan bila Anda memiliki 1.000 orang, itu berarti masing-masing orang hanya perlu merekrut sebanyak 10 orang saja.
Mana yang lebih mudah, 1 orang merekrut 10.000 orang atau 1.000 orang merekrut 10 orang?
Posted by
Fendi Heri Yanto
at
4:10 PM
0
comments
Labels: mlm, network marketing, sistem bisnis