Monday, June 18, 2007

Mengapa Network Marketing - Robert Kiyosaki

Ketika pertama kali mendengar mengenai pemasaran jaringan, saya menentangnya. Namun setelah membuka pikiran saya, saya mulai melihat keuntungan yang sedikit sekali ditawarkan oleh bisnis lain.

Kesuksesan jangka panjang dalam hidup adalah cerminan pendidikan, pengalaman hidup dan karakter pribadi Anda. Banyak perusahaan pemasaran jaringan menawarkan latihan pengembangan diri di area-area itu.

Sebagian besar sekolah melatih orang untuk masuk ke kuadran E dan S, dan hal itu baik jika keduanya adalah kuadran yang memang Anda inginkan untuk menghabiskan hidup Anda. Sebagian besar program MBA melatih murid untuk pekerjaan bergaji tinggi di perusahaan dunia sebagai seorang E, bukan B.

Bagaimana jika Anda berada di kuadran E atau S dan Anda ingin berubah? Bagaimana jika Anda ingin berada di kuadran B? dimana Anda menemukan pendidikan yang melatih Anda untuk kuadran itu? Saya merekomendasikan bisnis pemasaran jaringan. Saya merekomendasikan industri bagi orang-orang yang ingin berubah dan mendapatkan keterampilan serta pelatihan sikap diri yang dibutuhkan agar sukses di kuadran B.

Menjadi seorang wiraswasta dan membangun bisnis di kuadran B tidaklah mudah. Pada kenyataannya, saya yakin bahwa membangun bisnis di kuadran B adalah salah satu tantangan paling sulit yang bisa diambil seseorang. Alas an ada lebih banyak orang yang berada di kuadran E dan S adalah semata karena kuadran itu tidak terlalu banyak menuntut dibandingkan dengan kuadran B. Seperti kata pepatah, “Jika mudah, semua orang akan melakukannya.”

Secara pribadi, saya harus belajar cara mengatasi keraguan diri, rasa malu dan takut akan penolakan. Saya juga harus belajar cara bangkit kembali dan terus berusaha setelah saya gagal. Ada beberapa karakteristik pribadi yang harus dikembangkan seseorang jika ingin sukses di bisnis kuadran B, tidak peduli itu bisnis pemasaran jaringan, waralaba, atau perusahaan baru.

Keterampilan pribadi penting yang dibutuhkan oleh bisnis kuadran B mana pun adalah kepemimpinan. Apakah Anda mampu mengatasi rasa takut Anda dan membuat orang lain mengatasi rasa takutnya untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan? Ini adalah keterampilan yang diajarkan oleh Marine Corps kepada saya. Sebagai staf Marine Corps, sangatlah penting bahwa kita bisa memimpin yang lain masuk ke dalam sebuah pertempuran, walaupun kita semua sangat takut mati.

Saya bertemu banyak orang di kuadran S, para spesialis atau pemilik bisnis kecil yang ingin berkembang, tetapi kurang keterampilan kepemimpinan. Tidak ada seorang pun yang mau mengikuti mereka. Karyawan tidak mempercayai pemimpin mereka atau pemimpin itu tidak menginspirasi karyawannya untuk lebih memperbaiki diri.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Forbes mendefinisikan pemilik bisnis besar, seorang pemilik bisnis kuadran B, sebagai orang yang mengontrol sebuah bisnis yang memiliki lebih dari 500 karyawan. Definisi ini adalah alas an mengapa keterampilan kepemimpinan sangat penting bagi kuadran B.

Dimana Anda bisa menemukan bisnis yang akan menginvestasikan waktunya pada pendidikan Anda, pengembangan diri Anda, dan membangun bisnis Anda sendiri? Jawabannya adalah: sebagian besar bisnis pemasaran jaringan.

Membangun bisnis kuadran B bukanlah pekerjaan mudah. Jadi, Anda perlu bertanya kepada diri sendiri: “Apakah saya mempunyai segala yang dibutuhkan? Apakah saya bersedia belajar memimpin? Apakah ada orang yang sangat kaya dalam diri saya yang siap untuk keluar?” jika jawabannya adalah “Ya”, mulailah mencari bisnis pemasaran jaringan yang mempunyai program pelatihan bagus. Saya tidak akan terlalu berfokus pada produk atau program kompensasinya, tetapi lebih pada pendidikan dan program pengembangan diri yang ditawarkan.

Bisnis pemasaran jaringan adalah bisnis kuadran B karena memenuhi beberapa kriteria yang saya cari dalam sebuah bisnis atau investasi. Kriteria itu adalah:

1. Leverage: Bisakah saya melatih orang lain untuk bekerja bagi saya?
2. Kontrol: Apakah saya mempunyai system terproteksi milik saya sendiri?
3. Kreativitas: Apakah bisnis itu mengizinkan saya untuk menjadi kreatif dan mengembangkan gaya serta bakat pribadi saya sendiri?
4. Kemampuan untuk Diperkirakan: Apakah pendapatan saya bisa diperkirakan jika saya melakukan apa yang diharapkan dari saya? Jika saya sukses, dan terus mengembangkan bisnis saya, apakah pendapatan saya akan meningkat dengan kesuksesan dan kerja keras saya?

Thursday, June 7, 2007

3 Sistem Bisnis Yang Bisa Membangun Asset

Anda sudah mengetahui apa itu asset dan mengapa harus membangun asset. Mungkin Anda bertanya, bagaimana cara membangun asset?
Menurut Robert Kiyosaki ada 3 sistem bisnis yang bisa membangun asset

1. Perusahaan bersistem
Bangun sebuah perusahaan, pekerjakan para karyawan, buat system dan menagemen untuk mengatur perusahaan, maka perusahaan tersebut akan berjalan dengan sendirinya. Anda ada atau tidak ada di tempat, perusahaan tetap akan bekerja untuk Anda. Dan Anda akan tetap memperoleh penghasilan. Dengan demikian perusahaan tersebut menjadi asset buat Anda.

Tentu saja untuk membuat perusahaan bersistem tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
- Kira-kira berapa modal yang dibutuhkan untuk membuat perusahaan seperti Maspion atau Indofood?
- Bila modalnya besar, bagaimana dengan resikonya?
- Menurut Anda, untuk membuat sebuat system, mudah atau susah? Biasanya perlu proses trial & error. System tidak bisa sekali jadi. Perlu adanya penyempurnaan.
- Bagaimana dengan skill dan pengalaman?
- Bagaimana dengan masalah tenaga kerja yang mungkin saja akan muncul, seperti demo, dll.

2. Franchise atau waralaba
Ini merupakan cara yang lebih sederhana dibandingkan dengan membuat sebuah perusahaan bersistem. Karena system dan managemen sudah disediakan. Tidak dibutuhkan pengalaman untuk memulai sebuah bisnis franchise, semua akan diajarkan oleh pemilik franchise. Anda hanya perlu membeli lisensi bisnisnya, pekerjakan para karyawan, maka perusahaan akan berjalan dengan sendirinya dan perusahaan tersebut menjadi asset untuk Anda.

- Kira-kira berapa modal yang dibutuhkan untuk membeli lisensi bisnis dari sebuah perusahaan franchise seperti Mc Donald, KFC, Starbucks, dll?
- Bagaimana dengan resikonya?
- Bagaimana dengan masalah tenaga kerja yang mungkin saja akan muncul, seperti demo, dll.

Bila Anda merasa kedua cara di atas tidak mudah bagi Anda, jangan kuatir. Ada cara ketiga untuk membangun asset

- Dengan modal yang sangat kecil, otomatis resikonya juga kecil,
- Balik modal yang relatif cepat.
- System dan managemen sudah disediakan, Anda tidak perlu memikirkannya lagi.
- Masalah dengan tenaga kerja, tidak ada. Karena memang bisnis ini tidak membutuhkan tenaga kerja.

Hasil yang bisa didapatkan tidak kalah dengan kedua cara diatas. Bahkan tidak terbatas. Cara ketiga itu biasa disebut dengan

3. Personal Franchise atau waralaba pribadi atau Network Marketing

Sebuah bisnis network marketing merupakan sebuah bisnis yang tidak kelihatan tetapi setiap hari ada jutaan orang yang bekerja di dalamnya. Untuk menjalankan sebuah bisnis Network marketing tidak dibutuhkan sebuah kantor atau papan nama yang besar. Anda dapat mengerjakan bisnis ini dimanapun dan kapanpun Anda mau.

Sebuah bisnis network marketing merupakan sebuah lembaga pembelajaran yang sekaligus dapat menghasilkan uang. Anda akan dibimbing sejak hari pertama bergabung. Tidak dibutuhkan pengetahuan maupun pengalaman khusus. Dan Anda juga tidak perlu meninggalkan pekerjaan Anda saat ini, hanya dibutuhkan konsistensi waktu 5-10 jam seminggu untuk menjalankannya.

Dari ke-3 sistem bisnis di atas, mana yang akan Anda pilih?
Selanjutnya saya tidak akan membahas cara pertama dan kedua. Saya hanya akan membahas cara ketiga, yaitu membangun asset melalui bisnis Network Marketing.

Saturday, June 2, 2007

Pentingnya Asset

Anda mungkin pernah mendengar cerita tentang seorang artis atau atlet yang dulunya sangat terkenal sekali dan memiliki banyak sekali uang. Tetapi begitu artis atau atlet tersebut sudah turun daun, dia tidak memiliki apa-apa sama sekali, bahkan masih harus menanggung hutang.

Atau seorang profesional, yang berada pada karir dan penghasilan puncak pada masa jayanya. Tetapi begitu memasuki usia pensiun, dan tidak bekerja lagi, dia tidak memiliki uang sama sekali.

Ada banyak juga cerita tentang seorang pengusaha, yang pada waktu usahanya berada di puncak, dia mempunyai uang yang banyak sekali. Tetapi pada saat dia masuk usia pensiun dan tidak mampu mengolah usahanya, usahanya semakin menurun dan akhirnya dia tidak memiliki uang sama sekali. Mungkin Anda pernah mendengar ada yang bilang, generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, generasi ketiga, habis.

Apa yang menyebabkan itu semua?

Salah satu penyebabnya adalah karena selama mereka berada di puncak kesuksesan, mereka hanya memikirkan bagaimana caranya bekerja untuk menghasilkan uang. Tapi mereka tidak pernah memikirkan bagaimana jika suatu saat mereka tidak dapat bekerja lagi? Mereka tidak pernah memikirkan yang namanya asset. Asset mereka satu-satunya adalah diri mereka sendiri. Atau mungkin seperti kasus pengusaha di atas, bisa saja perusahaan itu adalah assetnya. Tapi dia hanya mengandalkan satu sumber penghasilan, dan tidak memikirkan asset-asset lainnya.

Ingat, jangan taruh seluruh telur Anda dalam satu keranjang. Karena apabila keranjang tersebut jatuh, maka seluruh telur Anda akan pecah.

Mungkin Anda bertanya, lalu bagaimana caranya membangun asset?