Thursday, December 20, 2007

Ide Dasar Bisnis MLM

Ide dasar dari bisnis MLM itu sebenarnya sangat sederhana.
Apakah Anda pernah menonton sebuah film yang menurut Anda sangat bagus atau mungkin Anda pernah makan di suatu tempat yang menurut Anda sangat enak, baik makanannya maupun suasananya kemudian Anda menceritakan tentang film atau makanan tersebut kepada keluarga, teman maupun rekan kerja Anda. Dan karena mendengar cerita Anda, mereka menjadi tertarik untuk menonton film itu atau mencoba untuk makan di tempat yang Anda ceritakan?

Apakah Anda pernah mengalami hal tersebut? Saya yakin Anda pasti sangat sering mengalaminya. Apakah Anda pernah menyadari bahwa dengan melakukan itu, secara tidak langsung Anda sudah mempromosikan film ataupun makanan tersebut? Tetapi apa yang Anda dapatkan? Apakah Anda mendapatkan penghargaan dari pembuat film atau penjual makanan tersebut?

Apakah Anda pernah mengkonsumsi sebuah produk vitamin atau makanan kesehatan dan Anda sangat merasakan manfaatnya, kemudian Anda menceritakannya kepada keluarga, teman, maupun rekan kerja Anda dan merekapun tertarik untuk mencobanya?
Sekali lagi, apakah Anda mendapatkan penghargaan dari perusahaan yang memproduksi vitamin atau makanan kesehatan tersebut karena Anda sudah mempromosikan produk mereka?

Sekarang coba Anda bayangkan! Bila untuk setiap satu orang yang menonton atau mencoba makanan maupun vitamin yang Anda ceritakan, Anda mendapat penghargaan sebesar Rp 5.000/ orang. Berapa banyak penghargaan yang sudah Anda terima sampai saat ini? Setiap hari Anda selalu bertemu dengan orang lain, saling bercerita tentang apapun. Tentang film yang Anda tonton, makanan yang Anda makan, vitamin yang Anda konsumsi, kosmetik yang Anda gunakan, baju yang Anda pakai, sepatu, sandal, ataupun tempat liburan favorit Anda.

Apakah Anda pernah menyadari berapa besar potensi penghasilan yang bisa Anda dapatkan hanya dengan bercerita?

Nah, di bila Anda bergabung dengan sebuah perusahaan MLM, kemudian Anda menggunakan produknya lalu menceritakan tentang produk tersebut ke siapapun yang Anda kenal, lalu merekapun tertarik dan ikut bergabung bersama Anda dan mereka juga menggunakan produknya, Anda akan memperoleh penghargaan yang biasa disebut bonus.

Berapa besar bonus yang bisa Anda peroleh?
Semua itu tergantung dari kinerja Anda. Tergantung bagaimana Anda mengembangkan jaringan Anda. Tujuan dari bisnis MLM adalah membentuk suatu jaringan pemakai produk.

Bila dari satu anggota yang berhasil Anda rekrut, Anda bisa memperoleh bonus Rp 20.000 saja/ bulan, bayangkan bila Anda memiliki 1000 orang, berapa bonus Anda? Bagaimana bila jaringan Anda berkembang dan Anda berhasil merekrut sampai dengan 10.000 orang?

Mungkin Anda berpikir, berapa lama Anda bisa merekrut 10.000 orang?
Bila Anda berpikir bahwa Anda bekerja sendiri, tentu saja itu membutuhkan waktu yang sangat lama. Dalam bisnis MLM, Anda bekerja dalam sebuah team. Anda dan seluruh anggota jaringan Anda adalah satu team.

Bila pada tahap awal Anda hanya memiliki 10 orang anggota dalam team Anda, itu berarti masing-masing orang harus merekrut 1.000 orang untuk menjadi 10.000 orang. Selanjutnya, bila Anda team Anda berkembang dan Anda memiliki 100 orang, itu berarti masing-masing hanya perlu merekrut 100 orang. Dan bila Anda memiliki 1.000 orang, itu berarti masing-masing orang hanya perlu merekrut sebanyak 10 orang saja.
Mana yang lebih mudah, 1 orang merekrut 10.000 orang atau 1.000 orang merekrut 10 orang?

Wednesday, September 19, 2007

Hal Lain Tentang Network Marketing - Robert Kiyosaki

1. Bertambahnya pengurangan pajak. Dengan memulai bisnis pemasaran jaringan di waktu luang Anda dan mempertahankan pekerjaan tetap Anda, Anda akan mulai mendapatkan manfaat pajak yang dirasakan orang kaya. Seseorang yang memiliki bisnis paruh waktu bisa mendapatkan lebih banyak pengurangan pajak daripada seorang karyawan. Sebagai contoh, Anda mungkin bisa mengurangi biaya mobil, bensin, makanan, dan hiburan. Tentu saja, Anda harus mengeceknya pada seorang akuntan publik untuk mengetahui aturan pastinya bagi situasi Anda. Selain itu, biaya akuntan publik Anda juga bisa mengurangi pajak. Dalam sebagian besar kasus, seorang karyawan tidak dapat mengurangi biaya akuntan publik. Dengan kata lain, pemerintah akan memberikan keringanan pajak untuk nasihat mengenai cara membayar lebih sedikit pajak.

2. Bertemu dengan orang yang sepemikiran. Salah satu keuntungan yang saya dapatkan adalah bahwa teman saya juga ingin berada di kuadran B. Ketika saya pertama kali memulai, sebagian besar teman kuadran E saya berpikir saya gila. Mereka tidak bisa mengerti mengapa saya tidak menginginkan pekerjaan tetap atau gaji tetap. Jadi, bagian yang penting dalam hal menjadi B adalah mengelilingi diri Anda dan orang lain yang juga berada di kuadran B dan ingin Anda menjadi seorang B.

3. Memberi waktu kepada diri Anda sendiri. Diperlukan waktu untuk sukses di kuadran mana pun.

Sama seperti E yang membutuhkan waktu untuk mendaki sampai ke puncak tangga korporat, atau untuk menjadi dokter atau pengacara yang sukses di kuadran S maka diperlukan juga waktu dan dedikasi untuk sukses di kuadran B. Saya memerlukan waktu bertahun-tahun sebelum berhasil membangun bisnis kuadran B yang sukses.

Jadi, beri waktu kepada diri Anda sendiri. Saya memberikan setidaknya lima tahun untuk belajar dan berkembang menjadi seorang kuadran B.

4. Perusahaan pemasaran jaringan sabar. Salah satu keuntungan bisnis pemasaran jaringan adalah bahwa bisnis itu akan berinvestasi di Anda, bahkan jika Anda tidak sukses.

Di dunia korporat, jika Anda tidak sukses dalam waktu enam bulan sampai satu tahun, Anda sering kali akan dipecat. Dalam dunia pemasaran jaringan, selama Anda bersedia meluangkan waktu, sebagian besar perusahaan akan membantu Anda berkembang. Yang terpenting, mereka ingin Anda bisa mencapai puncak.

5. Lakukan leverage atas system yang memang sudah ada. System ini sudah dicoba dan dibuktikan, yang memungkinkan Anda untuk langsung bekerja keras dan sukses alih-alih mencoba membangun system internal perusahaan baru.

Kesimpulan
Setelah membukan pikiran saya yang tertutup, saya pada akhirnya melihat beberapa keuntungan yang ditawarkan oleh pemasaran jaringan kepada orang-orang yang menginginkan lebih banyak dari kehidupan mereka.

Umumnya, biaya untuk memulai perusahaan pemasaran jaringan lebih sedikit daripada membangun bisnis sendiri.

Thursday, July 12, 2007

Tanggapan Donal Trump terhadap Network Marketing

Pemasaran adalah alat yang sangat berpengaruh dan pemasaran jarigan bisa meningkatkan pengaruh itu, dengan catatan Anda mempunyai motivasi diri. Bayangkan sederhananya adalah seperti ini. Lihatlah sebuah produk, kemudian hilangkan agen pemasaran darinya. Semuanya tergantung Anda untuk melakukan pemasaran dan iklannya.

Itu adalah pekerjaan besar, tetapi hal itu bisa dilakukan jika Adna cukup bersemangat untuk melakukan pekerjaan itu sendiri serta mempertahankan momentum dan motivasi berjalan pada tingkat yang tinggi. Hal itu menuntut jiwa wiraswasta dan berarti fokus serta gigih. Saya tidak merekomendasikan pemasaran jaringan untuk orang yang tidak mempunyai tingkat motivasi diri yang tinggi.

Aspek penting lainnya dari pemasaran jaringan adalah bahwa pekerjaan itu bersifat social, jadi jika saya bukan orang yang sosial atau bersahabat, saya akan berpikir dua kali untuk bergabung ke dalamnya. Kemampuan bersosialisasi merupakan hal wajib.

Sama seprti iklan, tidak ada gunanya mempunyai kampanye iklan yang luar biasa jika produknya tidak sama bagusnya. Juga, ingatlah dalam hati bahwa jika Anda memutuskan untuk menjadi seorang distributor, Anda secara hukum harus bertanggung jawab atas pernyataan yang Anda buat mengenai produk, perusahaan, dan peluang yang tersedia. Namun, yang terpenting dari semuanya, pastikan produk itu layak mendapatkan energi dan kesetiaan total Anda. Kalau tidak, Anda hanya akan membuang-buang waktu dan usaha Anda yang penuh semangat.

Robert menyebutkan pentingnya melangkah melampaui zona kenyamanan Anda ketika berbicara mengenai pemasaran jaringan. Dia juga berkata agar memberi waktu pada diri Anda sendiri. Semua ini adalah point-point yang bagus untuk dipertimbangkan. Saya juga setuju bahwa mempunyai kualitas kepemimpinan sangat penting untuk sukses. Anda sudah pasti harus mempunyai sikap bertanggung jawab dan optimis.

Sama seperti pekerjaan apapun, sebisa mungkin ketahuilah segala sesuatu mengenai apa yang Anda lakukan sebelum memulainya. Pemasaran jaringan sudah membuktikan dirinya sebagai sumber pendapatan yang layak dan sangat bagus serta tantangan yang tepat untuk Anda. Sudah ada beberapa contoh sukses yang luar biasa dan kesuksesan itu didapatkan dari kerajinan, antusiasme, serta produk yang tepat, dikombinasikan dengan waktu yang tepat. Sama seperti beberapa masalah yang kita bahas sebelumnya, ada hal-hal yang nyata dan tidak nyata terlibat di dalamnya, tetapi kesuksesan bukanlah suatu misteri total dan hal itu juga berlaku bagi pemasaran jaringan.

Sebagian besar orang pernah mendengar mengenai kelompok focus, sebuah alat penelitian yang digunakan oleh perusahaan periklanan ketika mencoba produk baru. Mereka akan pergi ke lokasi berbeda dan semata bertanya kepada orang kebanyakan mengenai apa yang mereka sukai dan tidak sukai dari sebuah produk baru. Yang terbaik adalah jika Anda mempertimbangkan pemikiran kelompok focus ketika Anda mengambil keputusan mengenai sebuah produk. Hanya karena Anda menyukainya, tidak berarti orang lain menyukainya. Menemukan kesamaan umum dalam daya tarik produk akan penting artinya.

Nasihat dasar saya mengenai pemasaran jaringan adalah untuk melakukan penelitian Anda sendiri kemudian menerapkan segala yang Anda dapatkan ke dalam produk Anda. Antusiasme sejati sulit dikalahkan dan kemenangan akan bersama Anda.

Monday, June 18, 2007

Mengapa Network Marketing - Robert Kiyosaki

Ketika pertama kali mendengar mengenai pemasaran jaringan, saya menentangnya. Namun setelah membuka pikiran saya, saya mulai melihat keuntungan yang sedikit sekali ditawarkan oleh bisnis lain.

Kesuksesan jangka panjang dalam hidup adalah cerminan pendidikan, pengalaman hidup dan karakter pribadi Anda. Banyak perusahaan pemasaran jaringan menawarkan latihan pengembangan diri di area-area itu.

Sebagian besar sekolah melatih orang untuk masuk ke kuadran E dan S, dan hal itu baik jika keduanya adalah kuadran yang memang Anda inginkan untuk menghabiskan hidup Anda. Sebagian besar program MBA melatih murid untuk pekerjaan bergaji tinggi di perusahaan dunia sebagai seorang E, bukan B.

Bagaimana jika Anda berada di kuadran E atau S dan Anda ingin berubah? Bagaimana jika Anda ingin berada di kuadran B? dimana Anda menemukan pendidikan yang melatih Anda untuk kuadran itu? Saya merekomendasikan bisnis pemasaran jaringan. Saya merekomendasikan industri bagi orang-orang yang ingin berubah dan mendapatkan keterampilan serta pelatihan sikap diri yang dibutuhkan agar sukses di kuadran B.

Menjadi seorang wiraswasta dan membangun bisnis di kuadran B tidaklah mudah. Pada kenyataannya, saya yakin bahwa membangun bisnis di kuadran B adalah salah satu tantangan paling sulit yang bisa diambil seseorang. Alas an ada lebih banyak orang yang berada di kuadran E dan S adalah semata karena kuadran itu tidak terlalu banyak menuntut dibandingkan dengan kuadran B. Seperti kata pepatah, “Jika mudah, semua orang akan melakukannya.”

Secara pribadi, saya harus belajar cara mengatasi keraguan diri, rasa malu dan takut akan penolakan. Saya juga harus belajar cara bangkit kembali dan terus berusaha setelah saya gagal. Ada beberapa karakteristik pribadi yang harus dikembangkan seseorang jika ingin sukses di bisnis kuadran B, tidak peduli itu bisnis pemasaran jaringan, waralaba, atau perusahaan baru.

Keterampilan pribadi penting yang dibutuhkan oleh bisnis kuadran B mana pun adalah kepemimpinan. Apakah Anda mampu mengatasi rasa takut Anda dan membuat orang lain mengatasi rasa takutnya untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan? Ini adalah keterampilan yang diajarkan oleh Marine Corps kepada saya. Sebagai staf Marine Corps, sangatlah penting bahwa kita bisa memimpin yang lain masuk ke dalam sebuah pertempuran, walaupun kita semua sangat takut mati.

Saya bertemu banyak orang di kuadran S, para spesialis atau pemilik bisnis kecil yang ingin berkembang, tetapi kurang keterampilan kepemimpinan. Tidak ada seorang pun yang mau mengikuti mereka. Karyawan tidak mempercayai pemimpin mereka atau pemimpin itu tidak menginspirasi karyawannya untuk lebih memperbaiki diri.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Forbes mendefinisikan pemilik bisnis besar, seorang pemilik bisnis kuadran B, sebagai orang yang mengontrol sebuah bisnis yang memiliki lebih dari 500 karyawan. Definisi ini adalah alas an mengapa keterampilan kepemimpinan sangat penting bagi kuadran B.

Dimana Anda bisa menemukan bisnis yang akan menginvestasikan waktunya pada pendidikan Anda, pengembangan diri Anda, dan membangun bisnis Anda sendiri? Jawabannya adalah: sebagian besar bisnis pemasaran jaringan.

Membangun bisnis kuadran B bukanlah pekerjaan mudah. Jadi, Anda perlu bertanya kepada diri sendiri: “Apakah saya mempunyai segala yang dibutuhkan? Apakah saya bersedia belajar memimpin? Apakah ada orang yang sangat kaya dalam diri saya yang siap untuk keluar?” jika jawabannya adalah “Ya”, mulailah mencari bisnis pemasaran jaringan yang mempunyai program pelatihan bagus. Saya tidak akan terlalu berfokus pada produk atau program kompensasinya, tetapi lebih pada pendidikan dan program pengembangan diri yang ditawarkan.

Bisnis pemasaran jaringan adalah bisnis kuadran B karena memenuhi beberapa kriteria yang saya cari dalam sebuah bisnis atau investasi. Kriteria itu adalah:

1. Leverage: Bisakah saya melatih orang lain untuk bekerja bagi saya?
2. Kontrol: Apakah saya mempunyai system terproteksi milik saya sendiri?
3. Kreativitas: Apakah bisnis itu mengizinkan saya untuk menjadi kreatif dan mengembangkan gaya serta bakat pribadi saya sendiri?
4. Kemampuan untuk Diperkirakan: Apakah pendapatan saya bisa diperkirakan jika saya melakukan apa yang diharapkan dari saya? Jika saya sukses, dan terus mengembangkan bisnis saya, apakah pendapatan saya akan meningkat dengan kesuksesan dan kerja keras saya?

Thursday, June 7, 2007

3 Sistem Bisnis Yang Bisa Membangun Asset

Anda sudah mengetahui apa itu asset dan mengapa harus membangun asset. Mungkin Anda bertanya, bagaimana cara membangun asset?
Menurut Robert Kiyosaki ada 3 sistem bisnis yang bisa membangun asset

1. Perusahaan bersistem
Bangun sebuah perusahaan, pekerjakan para karyawan, buat system dan menagemen untuk mengatur perusahaan, maka perusahaan tersebut akan berjalan dengan sendirinya. Anda ada atau tidak ada di tempat, perusahaan tetap akan bekerja untuk Anda. Dan Anda akan tetap memperoleh penghasilan. Dengan demikian perusahaan tersebut menjadi asset buat Anda.

Tentu saja untuk membuat perusahaan bersistem tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
- Kira-kira berapa modal yang dibutuhkan untuk membuat perusahaan seperti Maspion atau Indofood?
- Bila modalnya besar, bagaimana dengan resikonya?
- Menurut Anda, untuk membuat sebuat system, mudah atau susah? Biasanya perlu proses trial & error. System tidak bisa sekali jadi. Perlu adanya penyempurnaan.
- Bagaimana dengan skill dan pengalaman?
- Bagaimana dengan masalah tenaga kerja yang mungkin saja akan muncul, seperti demo, dll.

2. Franchise atau waralaba
Ini merupakan cara yang lebih sederhana dibandingkan dengan membuat sebuah perusahaan bersistem. Karena system dan managemen sudah disediakan. Tidak dibutuhkan pengalaman untuk memulai sebuah bisnis franchise, semua akan diajarkan oleh pemilik franchise. Anda hanya perlu membeli lisensi bisnisnya, pekerjakan para karyawan, maka perusahaan akan berjalan dengan sendirinya dan perusahaan tersebut menjadi asset untuk Anda.

- Kira-kira berapa modal yang dibutuhkan untuk membeli lisensi bisnis dari sebuah perusahaan franchise seperti Mc Donald, KFC, Starbucks, dll?
- Bagaimana dengan resikonya?
- Bagaimana dengan masalah tenaga kerja yang mungkin saja akan muncul, seperti demo, dll.

Bila Anda merasa kedua cara di atas tidak mudah bagi Anda, jangan kuatir. Ada cara ketiga untuk membangun asset

- Dengan modal yang sangat kecil, otomatis resikonya juga kecil,
- Balik modal yang relatif cepat.
- System dan managemen sudah disediakan, Anda tidak perlu memikirkannya lagi.
- Masalah dengan tenaga kerja, tidak ada. Karena memang bisnis ini tidak membutuhkan tenaga kerja.

Hasil yang bisa didapatkan tidak kalah dengan kedua cara diatas. Bahkan tidak terbatas. Cara ketiga itu biasa disebut dengan

3. Personal Franchise atau waralaba pribadi atau Network Marketing

Sebuah bisnis network marketing merupakan sebuah bisnis yang tidak kelihatan tetapi setiap hari ada jutaan orang yang bekerja di dalamnya. Untuk menjalankan sebuah bisnis Network marketing tidak dibutuhkan sebuah kantor atau papan nama yang besar. Anda dapat mengerjakan bisnis ini dimanapun dan kapanpun Anda mau.

Sebuah bisnis network marketing merupakan sebuah lembaga pembelajaran yang sekaligus dapat menghasilkan uang. Anda akan dibimbing sejak hari pertama bergabung. Tidak dibutuhkan pengetahuan maupun pengalaman khusus. Dan Anda juga tidak perlu meninggalkan pekerjaan Anda saat ini, hanya dibutuhkan konsistensi waktu 5-10 jam seminggu untuk menjalankannya.

Dari ke-3 sistem bisnis di atas, mana yang akan Anda pilih?
Selanjutnya saya tidak akan membahas cara pertama dan kedua. Saya hanya akan membahas cara ketiga, yaitu membangun asset melalui bisnis Network Marketing.

Saturday, June 2, 2007

Pentingnya Asset

Anda mungkin pernah mendengar cerita tentang seorang artis atau atlet yang dulunya sangat terkenal sekali dan memiliki banyak sekali uang. Tetapi begitu artis atau atlet tersebut sudah turun daun, dia tidak memiliki apa-apa sama sekali, bahkan masih harus menanggung hutang.

Atau seorang profesional, yang berada pada karir dan penghasilan puncak pada masa jayanya. Tetapi begitu memasuki usia pensiun, dan tidak bekerja lagi, dia tidak memiliki uang sama sekali.

Ada banyak juga cerita tentang seorang pengusaha, yang pada waktu usahanya berada di puncak, dia mempunyai uang yang banyak sekali. Tetapi pada saat dia masuk usia pensiun dan tidak mampu mengolah usahanya, usahanya semakin menurun dan akhirnya dia tidak memiliki uang sama sekali. Mungkin Anda pernah mendengar ada yang bilang, generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, generasi ketiga, habis.

Apa yang menyebabkan itu semua?

Salah satu penyebabnya adalah karena selama mereka berada di puncak kesuksesan, mereka hanya memikirkan bagaimana caranya bekerja untuk menghasilkan uang. Tapi mereka tidak pernah memikirkan bagaimana jika suatu saat mereka tidak dapat bekerja lagi? Mereka tidak pernah memikirkan yang namanya asset. Asset mereka satu-satunya adalah diri mereka sendiri. Atau mungkin seperti kasus pengusaha di atas, bisa saja perusahaan itu adalah assetnya. Tapi dia hanya mengandalkan satu sumber penghasilan, dan tidak memikirkan asset-asset lainnya.

Ingat, jangan taruh seluruh telur Anda dalam satu keranjang. Karena apabila keranjang tersebut jatuh, maka seluruh telur Anda akan pecah.

Mungkin Anda bertanya, lalu bagaimana caranya membangun asset?

Thursday, May 17, 2007

4 Kategori Orang

Berdasarkan uang dan waktu yang dimiliki, orang dapat dibagi dalam 4 kategori
1. Orang yang tidak memiliki uang & tidak memiliki waktu
Mereka-mereka yang sibuk sekali, kerja setiap hari dari pagi hingga malam. Bila diajak untuk melakukan suatu kegiatan, alasannya seringkali "sorry, tidak bisa, kerja". Dan biasanya sebelum akhir bulan, uang mereka sudah habis.

2. Orang yang tidak memiliki uang tapi memiliki waktu
Mereka-mereka yang selalu stand by kapan saja. Bila Anda mengajak mereka untuk duduk bersantai di cafe, atau travelling keluar kota kapan saja, walaupun pada jam kerja,
jawabannya bisa dipastikan, "Ayo aja! Asal biaya lu yang tanggung."

3. Orang yang memiliki banyak uang tetapi tidak memiliki waktu.
Mereka sangat sibuk sekali, kerja dari pagi sampai malam, mereka tidak dapat meninggalkan pekerjaannya. Mereka menghasilkan banyak uang, tetapi semakin banyak uang yang dihasilkan, mereka semakin sibuk. Mereka memiliki rumah besar lengkap dengan kolam renang, tetapi mungkin mereka sendiri tidak pernah berenang di kolam tersebut. Untuk makan malam dengan keluarga saja mereka tidak sempat. Lalu apa gunanya mereka memiliki banyak uang tetapi mereka tidak dapat menikmati uang yang mereka hasilkan?

4. Orang yang memiliki uang dan memiliki waktu
Mereka dapat melakukan apa saja dan kapan saja mereka mau. Mereka bisa kemana saja kapan saja tanpa kuatir akan penghasilan mereka. Mereka dapat jalan-jalan keluar negeri kapan saja mereka mau. Ya, karena mereka memiliki uang dan mereka juga memiliki waktu.

Bila disuruh memilih, Anda memilih untuk berada di kategori yang mana?
Jika pilihan Anda adalah kategori ke-4, hanya ada satu cara, Build Assets!!!

Wednesday, May 16, 2007

Asset & Liabilitas

Apa itu asset?
Asset adalah sesuatu yang bisa memberikan penghasilan pada Anda, walaupun Anda tidak bekerja. Sedangkan liabilitas adalah sesuatu yang merupakan biaya bagi Anda.

Apa contohnya asset?
- Tuyul
- Punya pasangan yang kaya

LOL, Just kidding!

Banyak orang bilang bahwa rumah mereka adalah asset. Tunggu dulu! Coba Anda perhatikan, rumah yang Anda tempati sekarang ini memberikan penghasilan kepada Anda atau tidak? Atau sebaliknya, malah Anda yang perlu membiayai rumah tersebut setiap bulan?

Jika rumah yang Anda tempati sekarang ini, memberi penghasilan pada Anda, tanpa Anda harus bekerja, maka rumah tersebut adalah asset Anda. Tapi jika sebaliknya, Anda yang harus mengeluarkan uang setiap bulan untuk membiayai rumah Anda, maka rumah tersebut adalah liabilitas.

Jika rumah Anda disewakan, maka rumah tersebut memberi penghasilan pada Anda walaupun Anda tidak bekerja. Rumah Anda yang bekerja untuk Anda. Sehingga rumah tersebut adalah asset Anda.

Jika kita perhatikan, mulai dari lahir sampai lulus kuliah, waktunya hampir tidak bisa ditawar. Orang harus melewati itu semua, paling tidak sampai dengan lulus S1, rata-rata orang membutuhkan waktu selama kurang lebih 22 tahun. Ada juga yang lebih, kalau kuliahnya molor. Ada juga yang kurang, kalau memang jenius atau tidak melanjutkan kuliah.

Umumnya setelah lulus kuliah, orang-orang mulai memasuki dunia kerja. Mereka bekerja mati-matian demi masa depan mereka. Mereka bekerja dari pagi sampai malam. Dan rata-rata mereka pensiun pada umur 65 tahun.

Apa yang bisa mereka lakukan di sisa hidupnya? Umur manusia semakin lama semakin pendek. Berapa banyak waktu yang mereka miliki untuk menikmati hidup? Mungkin mereka hanya memiliki sisa waktu 10-15 tahun. Untuk melakukan hobby yang selama ini tertunda karena harus bekerja mati-matian. Atau mungkin untuk aktif di berbagai kegiatan sosial. Atau untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat lainnya.

Menurut Anda, waktu 10-15 tahun, cukup atau tidak? Kita tidak bisa memperpanjang usia. Dan umumnya kita juga tidak bisa memperpendek waktu sekolah kita. Sekali lagi kecuali kalau memang kita benar-benar jenius atau tidak melanjutkan ke bangku kuliah.

Yang bisa kita lakukan adalah dengan memperpendek masa kerja kita. Bagaimana caranya? Bangun asset. Nantinya, bila asset Anda sudah terbentuk, maka asset ini yang akan memberikan penghasilan kepada Anda secara terus-menerus. Penghasilan ini yang disebut penghasilan pasif atau passive income.

Selanjutnya, bila penghasilan pasif Anda sudah mampu untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidup Anda, maka Anda akan mencapai sebuah kebebasan, yaitu kebebasan finansial.


“Orang miskin dan kelas menengah membeli liabilitas
Orang kaya membangun asset.”


- Robert Kiyosaki

Tuesday, May 15, 2007

Paradigma Orang Bekerja


Photobucket - Video and Image Hosting Photobucket - Video and Image Hosting Photobucket - Video and Image Hosting


80% orang di dunia ini bekerja mengikuti paradigma di atas. Mereka bekerja hanya untuk mendapatkan penghasilan, untuk mewujudkan impian mereka.

Apa yang salah dengan paradigma di atas? Tidak ada yang salah, karena 80% orang di dunia melakukan hal itu.

Pertanyaannya,
Apa yang akan terjadi bila karena suatu alasan tertentu mereka tidak dapat bekerja lagi? Mungkin karena masalah usia, kesehatan, persaingan di dunia kerja yang semakin ketat sehingga mereka harus di PHK, atau mungkin saja karena alasan lain. Tidak ada yang bisa memastikan. Tentu saja mereka tidak akan memperoleh penghasilan. Lalu, bagaimana dengan impian mereka?

Sedangkan 20% orang di dunia, bekerja mengikuti paradigma seperti di bawah ini.


Photobucket - Video and Image Hosting Photobucket - Video and Image Hosting Photobucket - Video and Image Hosting Photobucket - Video and Image Hosting Photobucket - Video and Image Hosting


Mereka bekerja tidak hanya sekedar untuk memperoleh penghasilan, tetapi mereka juga membangun asset. Dimana apabila asset mereka sudah terbentuk, asset ini yang akan memberikan penghasilan buat mereka.

Apa itu asset? Asset adalah sesuatu yang bisa memberikan penghasilan kepada Anda, walaupun Anda tidak bekerja.

Sehingga besok-besok, walaupun karena suatu alasan tertentu mereka tidak dapat atau bahkan tidak mau bekerja lagi, tidak masalah. Asset tersebut akan tetap memberikan penghasilan buat mereka. Penghasilan ini yang disebut dengan penghasilan pasif atau passive income.

Mana yang Anda pilih dari kedua paradigma di atas?

The Cash Flow Quadrant

Anda mungkin pernah melihat gambar di samping. Gambar tersebut adalah gambar The Cash Flow Quadrant atau diagram aliran kas. The Cash Flow Quadrant dibuat oleh Robert Kiyosaki.

Menurut Robert Kiyosaki, setiap orang yang sudah memperoleh penghasilan, pasti masuk di salah satu quadrant tersebut.

The Cash Flow Quadrant dibagi menjadi 2 sisi, yaitu
1. Sebelah kiri, Aktif Income
Anda akan memperoleh penghasilan, apabila Anda bekerja.

2. Sebelah kanan, Pasif Income
Anda akan tetap memperoleh penghasilan walaupun Anda tidak bekerja.

Tiap sisi dibagi lagi menjadi 2 bagian

E = Employee (Karyawan)
Orang yang bekerja dengan orang lain.

Sebagai karyawan, Anda akan memperoleh bayaran yang pasti setiap bulan, tidak peduli apakah perusahaan tempat Anda bekerja untung atau rugi.

Tapi,
Bagaimana bila Anda sakit?
Bagaimana bila usia Anda sudah tua? Mungkinkah jabatan yang Anda pegang sekarang bisa begitu saja diwariskan kepada anak Anda?
Bagaimana bila karena persaingan yang ketat, Anda terpakasa harus di PHK?

Dan sebagai karyawan, ada Bos yang mengatur Anda. Selain itu, berapa penghasilan max/ bulan yang bisa Anda peroleh?

S = Self Employee

Orang yang menjadi Bos sekaligus karyawan atas dirinya sendiri.
Contoh: dokter, pengacara, dan artis

Sebagai seorang self employee, Anda tidak memiliki Bos, tidak ada yang memerintah, kapanpun Anda mau bekerja atau istirahat, tidak ada yang marah.

Penghasilan Anda tergantung dari berapa lama Anda mampu bekerja. Misalnya sebagai seorang dokter, Anda buka praktek mulai pagi sampai malam, tentu saja penghasilan Anda besar. Apalagi kalau prakteknya laris.

Demikian juga bila Anda adalah seorang artis, bayarannya per jam. Tinggal hitung, berapa jam Anda mampu manggung? Semakin lama, maka penghasilan Anda semakin besar.

Tapi,
Bagaimana bila Anda sakit?
Bagaimana bila Anda sudah tua, tidak mampu bekerja lagi? Mungkinkah profesi Anda diwariskan?

Di quadrant sebelah kiri, orang membarterkan waktu mereka dengan uang. Pertanyaannya, mungkinkah mereka bekerja lebih dari 24 jam sehari?

B = Business owner (Pemilik Usaha)
Tidak semua pemilik usaha bisa masuk ke dalam quadrant ini. Hanya pemilik usaha yang memiliki sistem yang bisa masuk ke dalam quadrant ini.

Bandingkan antara toko tradisional dan mini market!
Untuk bisa memperoleh penghasilan, pemilik toko tradisional harus bekerja menjaga tokonya sepanjang hari, sedangkan pemilik mini market seperti Indo Mart atau Alfa Mart, tidak perlu menjaga mini marketnya sendiri. Bahkan Anda mungkin tidak pernah melihat pemiliknya. Mengapa?

SISTEM. Ini yang membedakan. Toko tradisional tidak memiliki sistem. Sedangkan mini market seperti Indo Mart atau Alfa Mart memiliki sistem. Dengan adanya sistem, perusahaan tersebut dapat berjalan dengan sendirinya.

Sebagai pemilik perusahaan bersistem, Anda ada atau tidak ada di tempat, perusahaan tetap berjalan dan menghasilkan uang untuk Anda. Sehingga Anda bisa memperoleh pasif income dari perusahaan tersebut.

Msalahnya, untuk membuat sistem itu tidak mudah.

I = Investor
Uang bekerja untuk Anda.

Bila Anda memiliki uang yang banyak, Anda tinggal menginvestasikan uang Anda, dan uang yang akan bekerja untuk Anda.

Tentu saja, selalu ada resiko dari setiap investasi. Tidak ada investasi yang 100% aman.