Apa Anda pernah dengar ada yang bilang, “Kalau mau buka toko, harus dijaga sendiri. Ga bisa dipercayain ke orang lain”. Menurut saya, itu anggapan kuno. Saya yakin Anda pasti sering berkunjung ke toko tradisional atau supermarket. Apa beda antara toko tradisional dan supermarket? Mengapa pemilik toko tradisional harus selalu stand by untuk menjaga tokonya sedangkan pemilik supermarket bisa jalan-jalan kemana saja, kapan saja tetapi bisnisnya tetap jalan? Bisnisnya tetap memberikan penghasilan buat pemiliknya. Saat Anda berkunjung ke Hero, apakah Anda pernah melihat Bosnya?
Kata kuncinya adalah “SISTEM”. Supermarket memiliki system, sedangkan toko tradisional tidak. System adalah sesuatu yang mengatur segalanya sehingga segalanya bisa berjalan dengan sendirinya. Pemilik supermarket seperti Hero atau Alfa Mart, bisa memperoleh penghasilan pasif atau passive income dari usahanya.
Seandainya Anda memiliki modal yang besar, usaha mana yang lebih Anda sukai? Membuka sebuah toko tradisional atau supermarket?
Apa hubungannya dengan bisnis Network Marketing atau MLM? Bagaimana bisnis MLM dapat memberikan penghasilan pasif kepada kita? Menurut Robert Kiyosaki dalam bukunya The Cash Flow Quadrant, ada tiga system bisnis yang bisa membuat kita memiliki penghasilan pasif, salah satunya adalah bisnis MLM atau Network Marketing. Itu karena bisnis MLM juga memiliki system atau cara kerja yang standard, yang bisa diduplikasi/ ditiru oleh seluruh anggota jaringan.
Beda antara bisnis MLM dan supermarket adalah, untuk membuka sebuah supermarket, diperlukan modal yang besar. Sedangkan untuk memulai usaha di bisnis MLM, dibutuhkan modal yang sangat kecil. Karyawan supermarket “dipaksa” untuk masuk kedalam system. Bila tidak mengikuti system yang ada, maka bisa saja mereka di PHK. Dalam bisnis MLM, kita tidak bisa memaksa jaringan atau group kita untuk masuk ke dalam system. Sebagai leader, kita hanya bisa mengarahkan mereka untuk bekerja sesuai dengan system yang sudah dibuat oleh support system.
Dalam bisnis MLM, Anda tidak perlu menjadi seorang diamond dulu untuk bisa mendapatkan penghasilan pasif. Sejak awal Anda sudah bisa mendapatkan penghasilan pasif. Asal Anda bisa mengarahkan seluruh anggota jaringan Anda untuk masuk kedalam system, mengajari mereka bagaimana cara bekerja menurut system.
Berapa besar penghasilan pasif yang bisa Anda peroleh? Tentunya tergantung dari besarnya omzet yang dihasilkan oleh jaringan Anda.
FREEDOM is your RIGHT!
Monday, June 16, 2008
SYSTEM
Posted by
Fendi Heri Yanto
at
5:52 PM
0
comments
Labels: bisnis, mlm, pasif income, penghasilan pasif, sistem bisnis
Saturday, June 2, 2007
Pentingnya Asset
Anda mungkin pernah mendengar cerita tentang seorang artis atau atlet yang dulunya sangat terkenal sekali dan memiliki banyak sekali uang. Tetapi begitu artis atau atlet tersebut sudah turun daun, dia tidak memiliki apa-apa sama sekali, bahkan masih harus menanggung hutang.
Atau seorang profesional, yang berada pada karir dan penghasilan puncak pada masa jayanya. Tetapi begitu memasuki usia pensiun, dan tidak bekerja lagi, dia tidak memiliki uang sama sekali.
Ada banyak juga cerita tentang seorang pengusaha, yang pada waktu usahanya berada di puncak, dia mempunyai uang yang banyak sekali. Tetapi pada saat dia masuk usia pensiun dan tidak mampu mengolah usahanya, usahanya semakin menurun dan akhirnya dia tidak memiliki uang sama sekali. Mungkin Anda pernah mendengar ada yang bilang, generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, generasi ketiga, habis.
Apa yang menyebabkan itu semua?
Salah satu penyebabnya adalah karena selama mereka berada di puncak kesuksesan, mereka hanya memikirkan bagaimana caranya bekerja untuk menghasilkan uang. Tapi mereka tidak pernah memikirkan bagaimana jika suatu saat mereka tidak dapat bekerja lagi? Mereka tidak pernah memikirkan yang namanya asset. Asset mereka satu-satunya adalah diri mereka sendiri. Atau mungkin seperti kasus pengusaha di atas, bisa saja perusahaan itu adalah assetnya. Tapi dia hanya mengandalkan satu sumber penghasilan, dan tidak memikirkan asset-asset lainnya.
Ingat, jangan taruh seluruh telur Anda dalam satu keranjang. Karena apabila keranjang tersebut jatuh, maka seluruh telur Anda akan pecah.
Mungkin Anda bertanya, lalu bagaimana caranya membangun asset?
Posted by
Fendi Heri Yanto
at
9:16 AM
0
comments
Labels: network marketing, pasif income, passive income, penghasilan pasif
Wednesday, May 16, 2007
Asset & Liabilitas
Apa itu asset?
Asset adalah sesuatu yang bisa memberikan penghasilan pada Anda, walaupun Anda tidak bekerja. Sedangkan liabilitas adalah sesuatu yang merupakan biaya bagi Anda.
Apa contohnya asset?
- Tuyul
- Punya pasangan yang kaya
LOL, Just kidding!
Banyak orang bilang bahwa rumah mereka adalah asset. Tunggu dulu! Coba Anda perhatikan, rumah yang Anda tempati sekarang ini memberikan penghasilan kepada Anda atau tidak? Atau sebaliknya, malah Anda yang perlu membiayai rumah tersebut setiap bulan?
Jika rumah yang Anda tempati sekarang ini, memberi penghasilan pada Anda, tanpa Anda harus bekerja, maka rumah tersebut adalah asset Anda. Tapi jika sebaliknya, Anda yang harus mengeluarkan uang setiap bulan untuk membiayai rumah Anda, maka rumah tersebut adalah liabilitas.
Jika rumah Anda disewakan, maka rumah tersebut memberi penghasilan pada Anda walaupun Anda tidak bekerja. Rumah Anda yang bekerja untuk Anda. Sehingga rumah tersebut adalah asset Anda.
Jika kita perhatikan, mulai dari lahir sampai lulus kuliah, waktunya hampir tidak bisa ditawar. Orang harus melewati itu semua, paling tidak sampai dengan lulus S1, rata-rata orang membutuhkan waktu selama kurang lebih 22 tahun. Ada juga yang lebih, kalau kuliahnya molor. Ada juga yang kurang, kalau memang jenius atau tidak melanjutkan kuliah.
Umumnya setelah lulus kuliah, orang-orang mulai memasuki dunia kerja. Mereka bekerja mati-matian demi masa depan mereka. Mereka bekerja dari pagi sampai malam. Dan rata-rata mereka pensiun pada umur 65 tahun.
Apa yang bisa mereka lakukan di sisa hidupnya? Umur manusia semakin lama semakin pendek. Berapa banyak waktu yang mereka miliki untuk menikmati hidup? Mungkin mereka hanya memiliki sisa waktu 10-15 tahun. Untuk melakukan hobby yang selama ini tertunda karena harus bekerja mati-matian. Atau mungkin untuk aktif di berbagai kegiatan sosial. Atau untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat lainnya.
Menurut Anda, waktu 10-15 tahun, cukup atau tidak? Kita tidak bisa memperpanjang usia. Dan umumnya kita juga tidak bisa memperpendek waktu sekolah kita. Sekali lagi kecuali kalau memang kita benar-benar jenius atau tidak melanjutkan ke bangku kuliah.
Yang bisa kita lakukan adalah dengan memperpendek masa kerja kita. Bagaimana caranya? Bangun asset. Nantinya, bila asset Anda sudah terbentuk, maka asset ini yang akan memberikan penghasilan kepada Anda secara terus-menerus. Penghasilan ini yang disebut penghasilan pasif atau passive income.
Selanjutnya, bila penghasilan pasif Anda sudah mampu untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidup Anda, maka Anda akan mencapai sebuah kebebasan, yaitu kebebasan finansial.
“Orang miskin dan kelas menengah membeli liabilitas
Orang kaya membangun asset.”
- Robert Kiyosaki
Posted by
Fendi Heri Yanto
at
5:51 PM
0
comments
Labels: aset, asset, bangun aset, pasif income, penghasilan pasif, robert kiyosaki
Tuesday, May 15, 2007
The Cash Flow Quadrant
Anda mungkin pernah melihat gambar di samping. Gambar tersebut adalah gambar The Cash Flow Quadrant atau diagram aliran kas. The Cash Flow Quadrant dibuat oleh Robert Kiyosaki.
Menurut Robert Kiyosaki, setiap orang yang sudah memperoleh penghasilan, pasti masuk di salah satu quadrant tersebut.
The Cash Flow Quadrant dibagi menjadi 2 sisi, yaitu
1. Sebelah kiri, Aktif Income
Anda akan memperoleh penghasilan, apabila Anda bekerja.
2. Sebelah kanan, Pasif Income
Anda akan tetap memperoleh penghasilan walaupun Anda tidak bekerja.
Tiap sisi dibagi lagi menjadi 2 bagian
E = Employee (Karyawan)
Orang yang bekerja dengan orang lain.
Sebagai karyawan, Anda akan memperoleh bayaran yang pasti setiap bulan, tidak peduli apakah perusahaan tempat Anda bekerja untung atau rugi.
Tapi,
Bagaimana bila Anda sakit?
Bagaimana bila usia Anda sudah tua? Mungkinkah jabatan yang Anda pegang sekarang bisa begitu saja diwariskan kepada anak Anda?
Bagaimana bila karena persaingan yang ketat, Anda terpakasa harus di PHK?
Dan sebagai karyawan, ada Bos yang mengatur Anda. Selain itu, berapa penghasilan max/ bulan yang bisa Anda peroleh?
S = Self Employee
Orang yang menjadi Bos sekaligus karyawan atas dirinya sendiri.
Contoh: dokter, pengacara, dan artis
Sebagai seorang self employee, Anda tidak memiliki Bos, tidak ada yang memerintah, kapanpun Anda mau bekerja atau istirahat, tidak ada yang marah.
Penghasilan Anda tergantung dari berapa lama Anda mampu bekerja. Misalnya sebagai seorang dokter, Anda buka praktek mulai pagi sampai malam, tentu saja penghasilan Anda besar. Apalagi kalau prakteknya laris.
Demikian juga bila Anda adalah seorang artis, bayarannya per jam. Tinggal hitung, berapa jam Anda mampu manggung? Semakin lama, maka penghasilan Anda semakin besar.
Tapi,
Bagaimana bila Anda sakit?
Bagaimana bila Anda sudah tua, tidak mampu bekerja lagi? Mungkinkah profesi Anda diwariskan?
Di quadrant sebelah kiri, orang membarterkan waktu mereka dengan uang. Pertanyaannya, mungkinkah mereka bekerja lebih dari 24 jam sehari?
B = Business owner (Pemilik Usaha)
Tidak semua pemilik usaha bisa masuk ke dalam quadrant ini. Hanya pemilik usaha yang memiliki sistem yang bisa masuk ke dalam quadrant ini.
Bandingkan antara toko tradisional dan mini market!
Untuk bisa memperoleh penghasilan, pemilik toko tradisional harus bekerja menjaga tokonya sepanjang hari, sedangkan pemilik mini market seperti Indo Mart atau Alfa Mart, tidak perlu menjaga mini marketnya sendiri. Bahkan Anda mungkin tidak pernah melihat pemiliknya. Mengapa?
SISTEM. Ini yang membedakan. Toko tradisional tidak memiliki sistem. Sedangkan mini market seperti Indo Mart atau Alfa Mart memiliki sistem. Dengan adanya sistem, perusahaan tersebut dapat berjalan dengan sendirinya.
Sebagai pemilik perusahaan bersistem, Anda ada atau tidak ada di tempat, perusahaan tetap berjalan dan menghasilkan uang untuk Anda. Sehingga Anda bisa memperoleh pasif income dari perusahaan tersebut.
Msalahnya, untuk membuat sistem itu tidak mudah.
I = Investor
Uang bekerja untuk Anda.
Bila Anda memiliki uang yang banyak, Anda tinggal menginvestasikan uang Anda, dan uang yang akan bekerja untuk Anda.
Tentu saja, selalu ada resiko dari setiap investasi. Tidak ada investasi yang 100% aman.
Posted by
Fendi Heri Yanto
at
11:20 AM
1 comments
Labels: cash flow kuadran, cash flow quadrant, pasif income, penghasilan pasif